SELAMAT DATANG DI BLOG RUSTANTO
RUSTANTO_TI_1C: CARA MENGGUNAKAN MULTITESTER SELAMAT DATANG DI BLOG RUSTANTO

Minggu, 05 Februari 2012

CARA MENGGUNAKAN MULTITESTER

Bagian multitester/multimeter dan cara menggunakannya Posted by Admin on Dec 30, 2011 in Elektronika | 0 comments  Bagi yang senang dengan dunia elektronika pasti sudah mengetahui apa itu multitester/multimeter. Walaupun sudah ketinggalan jaman, kali ini sobatpc.com akan mencoba mengangkat kembali materi Bagian multitester/multimeter dan cara menggunakannya.  Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampere-meter). Kalo dilihat dari jenisnya, ada 2 jenis Multimeter yaitu Multimeter Analog dan Multimeter Digital.  Di bawah ini adalah penampakannya :  (Gambar Multitester analog)  (Gambar Multitester digital)  (Gambar Bagian-bagian Multitester)  Cara Penggunaan Multimeter  Mari kita mulai dari skala DC Volt :  200 mV artinya adalah kita akan mengukur tegangan sebesar 0,2 Volt 2 V artinya adalah kita akan mengukur tegangan sebesar 2 Volt 20 V artinya adalah kita akan mengukur tegangan sebesar 20 Volt 200 V artinya adalah kita akan mengukur tegangan sebesar 200 Volt 750 V artinya adalah kita akan mengukur tegangan sebesar 750 Volt Gunakan skala yg tepat untuk pengukuran, misal baterai 3,6 Volt gunakan skala pada 20 V. Maka hasilnya akan akurat misal terbaca 3,76 Volt. Jika menggunakan skala 2Volt akan muncul angka 1 (pertanda overload/melebihi skala) Jika menggunakan skala 200 V akan terbaca hasilnya namun tidak akurat misal terbaca : 3,6 V atau 3,7 V saja (1 digit dibelakang koma) Jika menggunakan 750 V bisa saja terbaca namun hasilnya akan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan langsung tanpa koma) Jika kabel terbalik maka hasilnya akan tetap muncul, namun tanda negatif di depan hasilnya. Beda dengan Multimeter Analog. Jika kabel terbalik jarum akan mentok ke kiri.  NB : Jika multimeter ada tombol DH= Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze dan bisa dicatat hasilnya.  Menggunakan Multimeter sebagai Voltmeter :      Perhatikan object yang akan diukur. (Resistor, hambatan jalur, dll)     Perhatikan skala pengukuran pada Ohmmeter     200 artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max 200 Ohm     2K artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max 2000 Ohm     20K artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max 20.000 Ohm     200K artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max 200.000 Ohm     2M artinya akan mengukur hambatan yang nilainya max 2.000.000 Ohm ( 2 Mega Ohm)  Bila tidak tahu besaran nilai yang mau diukur, dianjurkan pilih skala tengah misalkan skala 20K. Lalu lakukanlah pengukuran.  Jika hasilnya 1 (overload) maka naikkan skala  Jika hasilnya digit dibelakang koma kurang akurat, maka turunkan skala.  Contoh pembacaan hasil :  Pada skala 2K hasilnya adalah 1,76 itu artinya hambatan yang terukur adalah 1,76K Ohm  Pada skala 2K hasilnya adalah 0,378 itu artinya hambatan yang terukur adalah 0,378K Ohm atau sama dengan 378 Ohm (1Kilo Ohm= 1000 Ohm)  Pada skala 20K hasilnya adalah 1, artinya object yg mau diukur melebihi skala 20K, maka naikkan skala menjadi 200K, hasilnya menjadi 38,78 itu artinya hambatan yang terukur adalah sebesar 38,78 KOhm  Pada pengukuran tegangan PLN, maka skala dipindahkan ke bagian AC Volt (~) lalu skala ke 750 Volt maka hasil yang akan muncul misalnya adalah 216 artinya tegangan PLN tersebut adalah sebesar 216 Volt.  Jika memakai skala 200 maka hasilnya akan sebesar 1 di layar itu adalah pertanda overload alias melebihi skala 200 Volt tersebut.  Menggunakan Multimeter sebagai pengukur kapasitas Kondensator :  Kondensator (capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad, ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai “kapasitor”, namun kata “kondensator” masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia “condensatore”, seperti bahasa Perancis “condensateur”, Indonesia dan Jerman “kondensator”, Spanyol menggunakan kata “condensador”.  Kondensator diidentikkan mempunyai 2 kaki dan 2 kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.  Lambang Kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.  Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilainya kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau kutub negatif pada kakinya, kebanyakan bebentuk bulat pipih berwarna coklat , merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut dengan nama kapasitor (capasitor).  Lambang kapasitor tidak mempunyai kutub pada skema elektronika namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor ataupun pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).  Satuan dalam kondensator disebut Farad. 1 Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi  1 µF = 9 x 105 cm².  Satuan-satuan cm² jarang sekali dipergunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah :      1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)     1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)     1 µF = 1.000 nF (nano Farad)     1 nF = 1.000 pF (piko Farad)     1 pf = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)  Langkah Pengukuran : Pilih Skala bagian F dan pilih skala yang sesuai maka nilai yang tampil adalah nilai kapasitas kondensator tersebut dengan satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12).  Menggunakan Multimeter Digital sebagai pengukur jalur (Kontinuitas) :      Pilih Skala Buzzer, yg ada icon Sound atau LED nya. Jika kabel tester merah dan hitam ditempelkan langsung, maka multimeter akan berbunyi pertanda jalur ok tanpa hambatan (<50 Ohm).     Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur POWER ON dari IC UEM kaki P7 ke switch On off maka tempel salah satu kabel (bebas yang mana saja) ke kaki Switch On Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya. Jika berbunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tidak berbunyi maka bisa dipastikan jalur sudah putus dan harus dijumper.  Menggunakan Multimeter Digital sebagai pengukur arus rangkaian :  Pindahkan kabel merah ke 20A dan kabel hitam di ground. Dipilih lobang 20 A karena kita akan mengukur arus sebesar >0,2 Ampere.  Sekian share dari saya tentang Multimeter/multitester ini semoga bermanfaat bagi kaskuser semua  sumber : http://www.kaskus.us/showpost.php?p=449893409&postcount=1 & http://www.kaskus.us/showpost.php?p=449894085&postcount=2 Kata kunci terkait dengan postingan : trick memperbaiki tv mengukur dengan avo, mengecek ampere dengan multitester, gambar multimeter dan bagian-bagiannya, harga multi tester, cara mengenal tester, cara menggunakan multitester, mengukur ground dengan multimeter, cara mengukur ampere meter aki dengan multitester, gambar multitester, multimeter beserta nama-nama bagiannya, menggunakan multimeter, cara merakit power suply volt meter hand phone, cara menggunakan multimeter menghitung ampere voltase, cara cek amper aki dgn avo digital, cara penyetelan alat listrik, cara memperbaiki multitester, cara cek amper dengan multitester, cara cek ampere menggunakan avo, cara menggunakan voltmeter pada buzzer, cara menghitung nilai pada skala multimeter analog, cek kapasitas baterai dengan multitester, lambang hambatan, cara cek listrik menggunakan multitester, cara cek ground kabel lewat multimeter, cara membaca ampere menggunakan multimeter, cara cek baterai menggunakan avo, cara baca avometer digital, gambar multimeter secara sederhana, cara mengecek ampere multitester, cek baterai dengan avo meter, Bagian-bagian multitester, artikel cara membaca multi tester, gambar alat multi tester hp, cara mengetahui kondensator mati diukur dengan avometer, apa yang dimaksud dengan avometer, cara menggunakan avo meter, Memperbaiki Multitester, baca jarum multitester, download penggunaan avo multi tester, cara perbaiki multi tester digital, penggunaan multitester/multimeter, gambar multimeter dan bagiannya, makalah multimeter digital, cara penggunaan multimeter analog, langkah pengunaan multimeter untuk mengukur arus ac dc serta hambatan listrik, kenapa volmeter amper berbunyi, membetulkan cara menggunakan analogue multi meter, materi multi tester, kondensator tester, membedakan positif negatif multimeter Bagikan Kepada :      Print     Digg     StumbleUpon     del.icio.us     Facebook     Yahoo! Buzz     Twitter     Google Bookmarks     email     Google Buzz     Reddit     RSS  Artikel Terkait      Cara menghemat BBM bagian 2     Mengenal bagian-bagian Komputer     Cara menangani masalah monitor pada bagian garis horisontal     Bagian-bagian dari blogspot     Cara membaca ukuran kapasitor atau kondensator     Cara Memperbaiki Lampu Hemat Energi     Mengenal bagian-bagian handphone     Cara memperbaiki handphone mati total atau matot     Cara sederhana memperbaiki Power Supply Rusak     Cara mudah mengecek kondisi dioda     Cara Membaca Nilai Gelang Resistor     Bagian dasar handphone atau ponsel     Cara mengetahui PSU komputer Drop     Cara mudah meredam bunyi kipas dalam komputer     Cara Melacak Elco Rusak Dengan ESR Meter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar